Banyak sekali pertanyaan yang kami terima tentang cara membedakan kulit asli
(genuine leather) dengan kulit Imitasi/ Syntetik (synthetic leather). Sekilas
memang sulit untuk dibedakan, apalagi tingkat teknologi pengolahan bahan baku
yang semakin canggih, sehingga menuntut konsumen untuk jeli dalam memilih
produk.
Berikut kami informasikan beberapa tips untuk
membeda mana kulit asli dan mana kulit imitasi :
- Dilihat lebih teliti: Kulit asli dan kulit imitasi bisa dibedakan dari permukaannya. Genuine leather (kulit asli) permukaannya tidak rata, pori-porinya lebih tidak beraturan dan tidak konsisten karena natural (bawaan dari sono nya hehe), sehingga sering ditemui ada beberapa bagian yang halus ada juga bagian yang berkerut. Dan untuk mengambil bagian yang halusnya saja tentu saja akan membutuhkan berlembar-lembar kulit, karena pastinya akan ditemui bagian yang berkerut disetiap lembaran bahan baku kulit. Sedangkan kulit imitasi/ syntetik semua permukaannya cenderung sama atau rata, kan dibuatnya sama cetakan mesin jadi menghasilkan produk dengan tekstur yang konsisten.
- Rabalah bagian permukaannya. Apabila terasa sangat halus, kemungkinan besar bahan tersebut adalah vinyl. Karena kulit asli biasanya agak terasa kasar dengan keberadaan pori-pori tempat tumbuhnya bulu. Yang paling halus adalah kulit domba. Tetapi tingkat kehalusannya tidak seperti imitasi, kulit domba bisa dibilang halus tapi halus yang khas.
- Dicium aromanya. Kulit sintetis akan berbau obat kimia polimer. Sedangkan kulit asli akan berbau seperti bahan penyamaknya. Apabila menggunakan bahan penyamak krom, maka baunya akan seperti bahan Chrom. Begitupun dengan kulit samak nabati, baunya akan terasa seperti bahan penyamaknya tersebut tergantung bahan nabati yang dipakai.
-